Makalah Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini

Makalah Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini. Semoga makalah berikut ini dapat membantu anda dalam mengerjakan tugas makalah anda.

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya fungsi dan struktur yang lebih kompleks dan kemampuan gerak kasar, gerak halus dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Masa bayi atau balita adalah masa yang paling signifikan dalam kehidupan manusia, setiap bayi dalam hari ke hari mengalami perkembangan bahasa dan kemampuan bicara, namun setiap anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang cepat berbicara, ada pula yang membutuhkan waktu lama. Untuk membantu perkembangannya setiap ibu dapat membantu memberikan stimulut yang di sesuaikan dengan keunikan masing-masing anak.
Terdapat perbedaan antara pengertian bahasa dan berbicara. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, baik di utarakan dengan lisan, tulisan, bahasa isyarat, gerak tubuh, ekspresi wajah pantomim atau seni. Sedangkan bicara adalah bahasa lisan yang merupakan bentuk yang paling banyak dipergunakan.

Tujuan Pembahasan Masalah
Memahami hakikat perkembangan bahasa anak.
Mengetahui perkembangan-perkembangan anak pada tiap fase.
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak.
Mengetahui hambatan-hambatan perkembangan bahasa anak.

Rumusan Masalah
Apa hakikat perkembangan bahasa?
Apa saja tahap-tahap perkembangan bahasa anak?
Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak?
Apa saja hambatan dan kesulitan dalam perkembangan bahasa?

BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa merupakan kemampuan manusia yang paling kompleks dan mengagumkan. Kemampuan bahasa anak tidak di peroleh secara tiba-tiba atau sekaligus, tetapi bertahap. Kemajuan berbahasa berjalan seiring dengan perkembangan mental, fisik, intelektual dan sosialnya.

Tahap – Tahap Perkembangan Bahasa Anak
Tahap perkembangan bahasa anak dibagi atas :
Tahap Pralingustik (0-12 bulan)
Pada tahap ini, bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan anak belumlah bermakna. Bahkan pada awalnya, bayi hanya mampu mengeluarkan suara tangisan. Pada umumnya orang mengatakan bayi yang baru lahir menangis, menandakan bayi tersebut merasa lapar, takut atau bosan.
Tahap Satu-Kata (12-18 bulan)
Pada masa ini anak mulai belajar menggunakan satu kata yang memiliki arti, kata-kata pertama yang lazim diucapkan berhubungan dengan objek-objek nyata atau perbuatan. Kata yang sering diucapkan orang tua sewaktu mengajak bayi berbicara, berpotensi sangat besar menjadi kata pertama diucapkan si bayi.
Memahami makna kata yang diucapkan anak tidaklah mudah. Untuk menafsirkan maksudnya harus diperhatikan aktifitas dan unsur-unsur non-linguistik lainnya seperti : gerak isyarat, ekspresi dan benda yang ditunjuk anak, ada dua penyebab yaitu : 
Pertama, bahasa anak masih terbatas sehinggan belum dapat mengekspresikan ide atau perasaannya secara langsung.
Kedua, apa yang diucapkan anak adalah sesuatu yang paling menarik perhatian saja, sehingga tanpa mengerti konteks ucapan anak, akan kesulitan memahami maksud tuturannya.
Tahap Dua-Kata (18-24 bulan)
Kebanyakan anak sudah mulai mencapai tahap kombinasi dua kata, anak mulai mengenal berbagai makna kata tetapi belum dapat menggunakan bentuk bahasa yang menunjukan jumlah, jenis kelamin dan waktu terjadinya peristiwa.
Tahap Banyak-Kata (3-5 tahun)
Mereka sudah mulai mampu membuat kalimat pertanyaan, kalimat majemuk dan berbagai bentuk kalimat. Pada usia 3-4 tahun, terutama mulai lebih panjang dan tata bahasa lebih teratur. Pada usia 5-6 tahun, bahasa anak menyerupai bahasa orang dewasa, anak telah mampu menggunakan bahasa dalam berbagai cara untuk berbagai keperluan termasuk bercanda atau menghibur.
Seiring dengan perkembangan bahasa, berkembang pula penguasaan anak-anak atas system bahasa yang dipelajarinya, yaitu :
Perkembangan Fonologis
Sebelum masuk SD, anak telah menguasai sejumlah bunyi bahasa, tapi masih ada fonem yang sulit diucapkan dengan tepat. Pada anak umur 8 tahun masih mempunyai masalah dengan bunyi s,z,v. bahkan ada sejumlah bunyi bahasa yang belum diperoleh anak sampai menginjak usia kelas awal SD. Khususnya bunyi tengah, dan akhir, misalnya v,zh,sh,ch. Kaitannya dengan anak SD di Indonesia diduga mengalami kesulitan dalam pengucapan r,z,v,f,kh,sh,sy,x dan bunyi kluster misalnya str,pr, pada kata struktur, dan pragmatic.
Perkembangan Mofologis
Zuhdi dan Budiasih (1997) menyatakan bahwa anak-anak mempelajari morfem mula-mula bersifat hafalan. Kemudian di ikuti dengan membuat kesimpulan secara kasar tentang bentuk dan makna morfem. Akhirnya anak membantuk kaidah.
Perkembangan Sintaksis
Kaliamat awal anak adalah kalimat sederhana, aktif, alternative, dan berorientasi berita, setelah itu anak menguasai kalimat Tanya, dan ingkar. Pengamatan Brown dan Bellugi, percakapan anak ada tiga macam cara yang biasa ditempuh dalam mengembangkan kalimat yaitu : Pemgembangan, Pengurangan dan Peniruan.
Perkembangan Sematik
Selama periode usia sekolah dan dewasa, ada dua jenis perubahan makna kata secara harisontal anak semakin mampu memahami dan dapat menggunakan suatu kata dengan nuansa makna yang agak berbeda secara tepat. Penambahan vertical, berupa penambahan jumlah kata yang dapat dipahami dan digunakan dengan tepat.
Perkembangan Pragmatik
Perkembangan Pragmatik atau penggunaan bahasa merupakan hal yang paling penting di banding perkembangan aspek bahasa lainnya. Berbicara tentang pragmatik ada 7 faktor penentu yang perlu dipahami anak (1) kepada siapa berbicara, (2) untuk tujuan apa, (3) dalam konteks apa, (4) dalam situasi apa, (5) dengan jalur apa, (6) melalui media apa, (7) dalam peristiwa apa.

Faktor-Faktor Perkembangan Bahasa Anak
Dapat didefinisikan sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu :
Kognisi (Proses Memperoleh Pengetahuan). Tinggi rendahnya kognisi setiap individu akan mempengaruhi cepat lambatnya perkembangan bahasa individu.
Pola komunikasi dengan keluarga. Suatu keluarga yang memiliki banyak anggota keluarga, perkembangan bahasa anak lebih cepat, karena terjadi komunikasi yang bervariasi di banding dengan hanya memiliki anak tunggal.
Posisi urutan kelahiran. Perkembangan bahasa anak yang posisi kelahirannya di tengah akan lebih cepat ketimbang anak sulung atau bungsu.
Kedwibahasaan (pemakaian dua bahasa). Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa lebih dari satu atau lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya dibanding hanya menggunakan satu bahasa, karena anak terbiasa menggunakan bahasa secara bervariasi.

Hambatan Perkembangan Bahasa Anak
Keterlambatan berbicara tidak hanya mempengaruhi penyesuaian akademis adan pribadi anak, pengaruh yang paling serius adalah terhadap kemampuan membaca pada awal anak-anak sekolah. Salah satu penyebab tidak paling umum adalah ketidakmampuan mendorong/ memotivasi anak berbicara, bahkan saat anak mulai berceloteh. Gangguan/ bahaya didalam perkembangan bicara pada anak, yaitu :
Kelemahan didalam berbicara (berbahasa) kosa kata
Lamban mengembangkan suatu bahasa/ didalam berbicara
Sering kali berbicara yang tidak teratur
Tidak konsentrasi didalam menerima suatu kata (bahasa) dari orang tua/ guru
Perkembangan berbicara merupakan suatu proses yang sangat sulit dan rumit. Terdapat beberapa kendala yang sering dialami anak, antara lain :
Anak Cengeng
Anak yang sering menangis berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada fisik maupun psikis anak. Sedangkan reaksi social terhadap tangisan anak biasanya bernada negative. Oleh karena itu peranan orang tua sangat penting untuk menanggulangi hal tersebut, salah satu cara untuk mengajarkan komunikasi yang efektif.
Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain
Hal ini disebabkan kurangnya perbendaharaan kata pada anak. Disamping itu juga orang tua sering kali berbicara sangat cepat dengan mempergunakan kata-kata yang belum dikenal oleh anak. Orang tua hendaknya berusaha mencari penyebab kesulitan anak dalam memahami pembicaraan tersebut agar dapat memperbaiki apabila anak kurang mengerti dan bahkan salah menginterpretasikan pembicaraan.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan 
Perkembangan bahasa pada anak sangat penting karena dengan bahasa sebagai dasar kemampuan seorang anak akan dapat meningkatkan kemampuan-kemampuan yang lain. Tahapan dalam perkembangan anak ada 4 tahap, yaitu : tahap pralinguistik, tahap satu-kata, tahap dua-kata, tahap banyak-kata. Seiring dengan perkembangan bahasa, berkembang pula penguasaan anak-anak atas system, yaitu : fonologi, morfologi, sintaktis, sematik dan pragmatic. Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa adalah : kognisi, pola komunikasi dalam keluarga, jumlah anak, posisi urutan kelahiran, kedwibahasaan.
Bagi orang tua/ guru sebaiknya memperhatikan anak usia dini didalam berbicara dengan baik, karena berbicara yang baik untuk diajari kepada anak sangatlah susah didalam menyebutkan kosa kata/ pengucapan dengan sempurna.
Pendidikan perlu menerapkan ide-ide untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak, memberikan contoh penggunaan bahasa dengan benar, kegiatan nyata yang diperkuat dengan komunikasi akan terus meningkatkan kemampuan bahasa anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar